Tugas PTIK

Posted by : Wardanakun.blogspot.com Selasa, 12 Agustus 2014

Salahkah Aku Mencintai Kakak Ku
Inspired by @Viny_JKT48 / Ratu Vienny Fitrilya



Matahari mulai menyinari kamar kecilku dan kulihat waktu menunjukan pukul 05:40. Entah kenapa aku merasa hari ini tidak merasakan sehat dan mungkin aku tidak sekolah hari ini .
“Vino bangun, mau sekolah apa enggak udah siang nih?” Perlahan ku melihat sesosok wanita cantik mendekatiku. “Aku rasa aku demam kak, mungkin hari ini aku tidak sekolah dulu” Jawabku lirih. “Aduh Vino badan kamu panas sekali, kakak ambilkan kompres dulu ya ?” Jawab kakak ku khawatir dan mengambil kompres.
Oh iya ,namaku Vino bisa dipanggil vio, duduk di kelas XII SMA sekolah elit di kota Blitar, Aku bisa melakukan berbagai hal dalam pelajaran,namun sifatku sangat ke kanak kanakan dan manja. Aku mempunyai kakak bernama Ratu Viny Fitrilya yg bisa disapa Viny, dia berumur 19 tahun dan kuliah disalah satu universitas ternama. Kami hanya tinggal berdua saja karena kedua orang tua kami telah lama meninggal . Kami pun hidup serba kecukupan karena kedua orang tua kami meninggalkan harta warisannya. Aku selalu dimanja oleh kakak ku, itulah yang membuat sifat ku menjadi anak kecil. Kakak ku kembali membawa kompres dan mengompresku.
“Kamu istirahat aja ,kakak mau kesekolah mengantar surat” kata kakak ku sambil mengusap kepalaku
“Iya kak, kakak hati hati ya” Jawabku
Taklama kemudian kakak ku kembali…. “Vin ayo bangun ,udah kakak beliin bubur nih” Ucap kakak ku
“Hooamm, iyakakk trima kasih” Ucapku. “Iya, kamu senderan aja biar kakak suapin” Ucapnya.
Setelah selesai makan kakak ku pergi ,mungkin mengambil minum untukku.
“Vin minum dulu ya, nih obatnya juga” Ucap kakakku. “Makasih ya kak, kakak enggak kuliah?” Tanyaku.
“Iya ini mau siap siapkuliah, apa kamu enggak papa ditinggal sendiri ?” Tanyanya.
“Enggak papa kok kak, kakak kuliah aja” Ucapku
“Bener ya? Yaudah kakak siap siap dahulu” Ucapnya dan pergi ke kamarnya. Kemudian ia menghamppiriku lagi. “Vino kakak kuliah dulu ya, nanti kalau ada apapapa telfon kakak aja” Ucapnya sambil pergi meninggalkanku.
“Kak Viny” Tanyaku. “Iya apa?” Jawabnya
“Apa kakak saying pada Vino ?” Tanyaku. Kemudian ia menghampiriku dan tersenyum, entah kenapa senyumannya itu membuat luka, tetapi aku selalu berfikir positive
“Kamu adikku dan kakak saying sama kamu, kakak berangkat sekolah dulu ya, Bye” Katanya sambil mencium keningku dan pergi.
“Terima kasih kak, Vino juga saying sama kakak, hati hati di jalan” Ucapku. Dia seseorang perempuan dimataku, tidak hanya sekedar kakak ,aku menaruh rasa pada kakak ku sendiri. “Tuhan apakah aku salah mencintai kakak ku sendiri” Ucapku dalam hati .Sesungguhnya ini adalah kesalahan besar, kesalahan mencintai kakak ku sendiri.
***
Hari sudah muulai gelap, dan aku hanya berdiam sendiri di kamar. Namun kakak ku juga belum pulang, badan ini semakin panas dan lemas. Perut belum terisi sejak tadi siang, lampu rumah pun belum kunyalakan. *Kreek pintu kamarku terbuka, kakak ku menghampiriku dengan cemas “Seharusnya kakak tidak meninggalkanmu , Kamu belum makan, kita kedokter ya” Tanya gelisah.
“Enggak usah kak ,besok juga sudah sembuh kok” Jawabku.]
“Hmm Vino Vino, yaudah nih makan ,kakak bawain bubur kesukaanmu” Ucap kakak gelisah.
“Iya kak ,makasih” Jawabku lemas. *Duarr suara petir mengglegar serta hujan membuatku tersedak.
“Hati Hati vin..” Ujap kakak ku . “Nih minum dulu” Ucapnya lagi. Setelah selesai makan kakak ku peergi
“Kak mala mini tidur disini ya” Ucapku manja
“Kakak tidak akan tidur disini, tapi kakak akan menemanimu sampai kamu tidur dissini” Jawabnya sambil mengacak ngacak rambutku.
“Iya udah terima kasih kak. Selamat malam” Aku memejamkan mata.
***
“Hoooamm” ku membuka mata dan kulihat kakak ku sudah bersiap pergi ke kampus.
“Udah bangun Vin, Udah baikan ?” Tanya kakk ku
“Udah kak, Hari ini aku mau pergi kesekolah langsung aja” Jawabku
“Yaudah sekarang mandi dulu dan sarapan, nanti kakak anterin ke sekolah”
“Ga usah kak, nanti aku sendiri saja pake mobil satunya, kakak duluan saja nanti terlambat” Jawabku
Disekolah aku memang tidak menunjukan sikap manjaku. Aku seperti itu hanya seperti kakak ku saja, perasaanku sudah terlalu jauh, Maaf kan aku karna telah menaruh rasa padakmu kak.
“Wuuu dasar, dirumah manja giliran disekolahnya sok cool” Ucapnya sambil mencubit pipiku.
“Ya  bedalah kak, hahaha” Candaku
“Yaudah kakak berangkat dulu ,kunci rumah ditaruh di tempat biasa saja ya”Ucap kakak ku berjalan keluar.
“Kak” Panggilku
“Iya”
“Vino saying kakak”
“Iyaa” Balas kakak ku tersenyum , entah kenapa senyuman itu menyembunyikan sesuatu kesedihan bagiku, kenapa ia memberikan senyuman itu padaku? “Bye kak” Ucapku.
Aku bergegas manddi pakaian sarapan mobil sudah aku persiapkan, aku di sekolah mempunyai banyak pangilan, si manis sok cool, pinter, apalah . Biasanya sahabatku yang memanggilku cakep, memang aku disekolah cukup terkenal.
***
Saat memasuki sekolah, kelasku menjadi ribut. “Hey Vin kemana aja??” “Vino cakep kemarin sakit ya? Kok ga bilang si, udah sembuh kan ?” “Iya Vin kelas sepi tanpamu, aku kangen kamu” Segrombolan cewek kelas rebut di depanku. Tapi aku tidak memperdulikannya. Mataku terus mencari sahabatku, di tempat duduk tidak ada . “Brisik ,Cuma sekali ditinggal aja udah ribut ,lebay, kalian kembali ketempat duduk kalian” Ucapku marah. Seketika itu ada yang memanggilku. “Nah ,yang dicari muncul juga nih” Aku menghampirinya.
“Kayaknya ada yg jadi primadona cewek nih” Ledeknya.
“Udah kaya 5 tahun aja tau, rese banget tuh cewek cewek” Ucapku
“Oh iya, hari ini jam kosong, kemaren aja banyak tugas yang harus diselesaikan”
“Tugass!!! Nanti pulang sekolah mampir ya kita kerjain bareng ya”
“Oke deh, udah lama juga aku enggak ketemu kak Viny, bagaimana kabarnya?”
“Kabarnya baik baik aja kok ,semakain hari semakin cantik, dan aku menyayanginya” Ucapku
“Hmm rasa sayangmu aneh”.
“Aneh gimana, Apanya?” Ucapku heran
“Ga jadi deh heheh” Ucapnya
Oh iya , dia bernama Shania Junianatha, ga rugi deh punya sahabat kayak dia.
“Yaudah kita kekantin yuk” Ajaknya
“Ayo tapi kamu yang traktirya” Ejeku
“Iya ,tapi pake uang kamu, hehehe” kami pun menuju kantin dan mulai memesan sesuatu untuk dimakan.
“Buk Nasi 2 ya, yang satu pedes yang satu cabai semuanya,hahah” Candanya
“Gila lu Shan, ntar gw bolak balik kamar mandi, Bu Nasi 2 sama aja” Kataku
Kami mengobrol lama dan waktu menunjukan pukul 12 saatnya kami pulang sekolah. “Vin ,jadinggak ngerjain tugas?” Ajaknya. “Jadilah, yaudah yok kerumahku, nanti pulang bareng aku” Kami pun menuju rumah.
***
“Kak Viny mana Vin ?” Tanya Shania sambil duduk di sofa. “Kayaknya belom pulang dia, sekarang tugasnya apa” Tanyaku . “Minumnya mana Vin ,heheh” . “Udah ambil sendiri aja, anggep kek rumah sendiri” Jawabku
“Dasar tuan rumah tak berwibawa” Ucapnya melet.
“Dihh biarin ,Wllee ,mau minum ambil sendiri” Jawabku melet
“Yaudah nanti ku ambil sendiri aja Vin, nih tugasnya” sambil menyodorkan buku. Tak lama kemudian suara mobil datang. “Eh ada Shania, apa kabar, lama ga main kesini?” Tanya kak Viny
“Baik kak Viny, kaka Viny makin cantik aja ,hehehe” Jawabnya
“Ahh bisa aja, Yaudah kakak ke atas dulu ya?” jalan menuju atas.
“Kak” tanyaku. “Iya Vin ada apa” Jawabnya. “Buruan mandi sana, bau tau” Ucapku melet. “Kamu tuh mandi sana” Ucapnya sambil tersenyum. Senyumannya itu membuat ku semakin saying padanya.
“Oh iya Vin aku ada acara hari ini, kamu kerjain tugas sendiri ya?” Ucap Shania sambil pergi.
“Shan mau aku anterin nggak” Teriakku. “Enggak usah Vin salam sama kak Viny aja ya” jawabnya lari.
***
“Tadi kenapa Shania langsung pulang” Tanya kak Viny. “Ga papap kok Kak, dia ada acara, Oh iya kak selamat malam” Jawabku sambil lari ke atas. Keesokan harinya adalah ulang tahun kak Viny. Akupun berniat mengajak Shania untuk membeli kue untuk hadiah kak Viny nanti. “Shan ,nanti pulang sekolah ikut aku ke toko kue ya” Tanyaku .”Iya, emang mau ngapain” Jawabnya. “Hari ini kak Viny ulang tahun, aku akan membelikan kue untuknya” .Sekolahku pulang akhirnya aku mampir ke took kue.
“Baik sekali kamu Vin, mau memberi kue sebesar ini, kalo aku pasti nggak kamu belikan” Tanyanya
“Kamu kan banyak yang suka, jadi bodo amat” Jawabku melet
“Yakin kamu saying sama kak Viny, jika suatu saat dia menikah bagaimana?” Akupun terdiam sejenak mendengar perkataan Shania barusan. “Aku tidak memikirkannya hal itu, yang penting aku saying kak Viny” Jawabnya sambil memberi uang. “Asshh kamu ini, Yaudah aku pulang dulu Vin, dan aku akan menuggu hadiah darimu, heheh” Teriaknya dan lari “Kemana, Yaudah hati hati Shan, trimakasih ya” Teriakku pada Shania.
***
Sampai dirumah aku meletakkan kue di ruang keluarga, kakak ku juga belum pulang dan waktu menunjukan pukaul 19.00.  “Vinooo, !!” teriaknya. “Sebentar kak, Vino sedang ganti baju” Jawabku. Aku segera turun ke bawah. “Vino kenalin ini temen kakak, namanya Deseli ,Des ini adik aku” Ucapnya. “Deseli Ckk” ucapku dalam hati . “Haii des, salam kenal” Ucapku singkat dan pergi. Kakak ku mengajak Deseli pergi ke ruang tamu tanpa menoleh ruang keluarga. Akupun menyalakan tv ,pandanganku terus melihat tv akan tetapi pendengaran ini tertuju pada kakak ku, aku seperti orang asing ,mereka tertawa ,bercanda .Akhirnya deseli pun pulang. “Wah ada kue, buat kakak ya Vin” .Akupun terus diam “Kamu marahya, karena kakak gak memperdulikan kue ini ?” ,Akupun terus diam .Akhirnya kakak ku mengoleskan cream kue itu padaku “Hahah,enak kan Vin ?” Tanyanya, “Tumben kakak membawa temen laki laki, Pacarnya ya?” aku pun bertanya kesal. Kakak ku tersenyu dan menjawab “Iya” . Jawaban itu telah membuatku hancur sat kata ‘Iya’ telah membuatku gundah aku sedih . “Kak Vino ngantuk mau tidur duluan” Ucapku dan meninggalkan kakak ku.
***
Keesokan harinya aku sekolah, Shania mendekatiku “Apa” Tanyaku
“Seharusnya kata itu ku ucapkan padamu, kamu kenapa” Jawab Shania .”Kakak ku mempunyai pacar baru” Ucapku sedih. “Bagus dong”.
“Nanti ikut aku” Ajakku. Kami pun pergi ke taman. “Tumben ajak aku ke taman”Tanyanya. “Iya hehehe” jawabku dengan melihat kak Viny bersama Deseli. “Itu kak Viny kan dgn pacar barunya? Pantes saja, dia punya Style yg keren tidak seperti mu Vin hehehe” Candanya. Tetapi aku menganggap serius “Bakarr” Jawabku sambil lari.
***
Keesokan hainya aku libur, aku membuat Sup “Tuhan ,sup ini banyak ,kalau tidak habis mungkin besok akan basi” Ucapku lirih. Kuharap ada yang mau menghabiskan denganku, Shania… Pintu terbuka “Kakkk” ucapku terputus ketika ku melihat kakak ku bersama Deseli. “Apa” Jawabnya. A-Akuu membuat sup” Jawabku
“Wahh pas banget kakak lapar, Des apakah kamu lapar?” Jawab kakk dan menawarkan pada Deseli “Iya Viny aku juga lapar, dari tadi belum makan, heheh” Jawab Deseli.
Aku makan bertiga ,kuharap bisa makan bersama Shania dan Kak Viny, bukan orang ini “Kak aku sudah selesai, aku keatas dulu” Ucapku. Seketika diatas aku haus, bermaksud turun ke bawah, entah pemandangan apa yg kulihat aku melihat Deseli mencium kening Kakka ku. Kaki ini tidak bisa bergerak, aku merasa berada di sela sela jarum yang menusukku, mereka menciptakan suasana bahagia sendiri, sedangkan aku …. .Akupun berlari ke kamar
***
"Ah! Dimana ini ?" ucapku kaget. Aku tersadar, semalam aku tertidur karena aku menangis. Aku segera bersiap kesekolah,, sebelum berangkat aku menyapa kakakku. "Kakak selamat pagi" ucapku berusaha melupakan kejadian semalam. "Hey pagi, sarapan dulu ya" ucap kakak. "Kak, apa kau sayang padaku ?" ucapku dengan kata yang sedikit berbeda. "Iya, kakak sayang padamu" jawabnya. "Apa kau mencintaiku ?" tanyaku lagi. "Tidak kakak jawab juga pasti kamu tau, aku mencintaimu" ucap kakakku. Ia berusaha meyakinkanku bahwa ia mencintaiku sebagai adik saja, berbeda dengan perasaanku padanya. "Terimakasih kak" ucapku. Ia tersenyum, ah sama seperti sebelumnya. Senyum yang menyiratkan kepedihan. "Kak aku langsung berangkat ya, aku membawa bekal. Bye" ucapku dan pergi ke sekolahku. "Kak Viny mempunyai pacar, aku tidak bisa hidup begini. Salahku mencintainya...." ucapku pelan. Terlintas dibenakku, entah setan apa yang merasuki tubuhku ini.

Kak, aku ada surprise untukmu. Jam 12.00 kakak ke sekolah ya, tepatnya di atas gedung sekolah. Rival sangat tunggu kehadiran kakak ^^

Aku mengirim sms pada kakakku dan aku berlari menuju Shania. "Hey Shan! Pulang sekolah ke atas gedung ya, aku mempunyai kejutan untukmu" ucapku bersemangat. "Apa ?" tanyanya. "Liat saja nanti" ucapku.
***
"Mau apa disini ?" tanya Shania. "Tolong menjauh dariku 19 langkah" pintaku. "Vino ??" sapa kakakku. "Kak Viny disini ?" tanya Shania. "Iya kakak disini, Vino yang meminta" ucapnya. "Kakak, mendekat padaku" pintaku dan kak Viny mendekat. "Hmm, menjauh dariku 19 langkah tepat berada di samping Shania" pintaku lagi. "Ada apa ??" tanyanya. "Lakukan saja" ucapku. Mereka sudah heran menatap diriku. "Mungkin ini bodoh, namun aku akan meloncat dari sini" ucapku santai. "A-apa ?!" tanya kak Viny. "Bodoh! Kau mau mati hah ?!" teriak Shania. "Memang itu tujuanku, jarakku dan sisi gedung itu 19 langkah. Jadi jika kalian melangkah kearahku, akupun begitu" ucapku. "Kamu kenapa ? Kenapa!" teriak Shania. "Bodoh! Kau bodoh!" teriak kakakku. "Justru kakak yang bodoh! Aku seperti ini karena aku mencintaimu! Namun semua perlahan pudar ketika pria itu datang ditengah-tengah kita!" teriakku. "Kakak mencintaimu! Sama seperti kamu mencintai kakak!" teriaknya. "Beda! Sangat beda! Aku mencintai kakak lebih dari seorang adik mencintai kakaknya! Aku sadar itu salah! Tapi aku benar-benar mencintaimu!" teriakku. "Vino dengar kakak, dahulu kakak juga mencintaimu. Bukan sebagai kakak yang mencintai adiknya, namun seorang wanita mencintai pria. Namun kakak sadar itu hal yang tidak pantas, kakak berusaha membuang rasa itu hingga akhirnya kakak bertemu dengan Deseli. Perlahan rasa itu mulai berkurang, meski menyisakan luka. Kamu harus mengerti!" ucap kakakku. Akhirnya, terjawab sudah pertanyaanku, mengapa disetiap senyuman yang kakak berikan. Selalu ada luka yang tersirat dibaliknya. Kini aku mengerti arti senyum itu selama ini. "Tapi aku benar-benar tidak bisa! Aku mencintaimu kak!" teriakku bersikeras."Maafkan aku kak......." ucapku lemas.

*kringg kringg* suara alarm berbunyi. Hmm ternyata sudah 2 tahun aku menumpang dirumah Shania dan keluarganya. Sudah 2 tahun juga aku berpisah dengan kakakku, hubungan kami sudah membaik. Kakakku sering mengirim sms padaku, kali ini dengan bahasa yang sopan dan canggung. Mungkin ia masih merasa bersalah meski itu bukan salahnya.
Vino kakak akan menikah dengan Deseli besok di Gereja, kakak mau kamu datang ke pernikahan kakak karena kamu adik yang kakak sayangi. Kakak ingin kamu melihat pernikahan kakak, tapi jika kamu tidak suka tidak datang tidak apa-apa. Kakak hanya meminta kamu merestui kami. Kakak sudah mengundang keluarga Shania juga, I Love You ^^

Sms masuk dari kakak, hmm mau tidak mau aku harus datang. "Heh tomboy, besok kakak menikah" ucapku. "Ya aku tau, kamu minta aku temani ya ??" tanyanya. "Tentu saja! Kau juga diundang kan!" ucapku. "Hmm iya iya hehe, besok aku akan tampil feminim" ucap Shania. "Untuk apa ?" tanyaku. "Untuk menarik perhatianmu, agar kamu tidak melihat kak Viny terus" ucapnya melet. "Huh, aku lebih suka kamu menjadi diri sendiri. Yaudah aku ke kamar dulu" ucapku dan meninggalkannya.
***
Sekitar pukul 09.00 aku selesai bersiap, dengan setelan putih aku lebih terlihat lebih gagah memakainya. Aku dan Shania datang ke acara itu, aku terlambat. Kedua mempelai sedang menuruni tangga bergandengan. Aku tidak bisa melihat kakakku dan dia bersumpah sehidup semati. Mereka begitu serasi. Kakak, ia memakai dress putih serta mahkota layaknya seorang putri dikerajaan, sedangkan pria itu memakai setelan putih layaknya seorang pangeran yang sedang bersanding dengan tuan putri secantik kakakku. Ia melihat kearahku kemudian menghampiriku. "Kau datang, terimakasih" ucapnya mengacak-ngacak rambutku. Aku rindu belaiannya, aku rindu akan tangannya yang putih nan lembut, aku rindu dirinya. Aku rindu~ "Iya aku datang, selamat kak. Dan kau Des, kau berhasil mendapatkan kakakku yang paling baik sedunia. Aku mau kau menjaga berlian yang sangat berharga ini" ucapku. "Pasti, serahkan padaku" ucapnya semangat. Kak Viny tertawa, aku rindu tawanya, aku rindu suaranya, aku rindu dirinya, tangan lembut yang selalu menyentuhku. Aku rindu semua tentang dirinya, kini aku telah merestui kakakku dengan pria itu. Pria yang dahulu pernah aku benci, sebenarnya aku tidak benci. Aku hanya iri padanya, ia bisa mendapatkan kakak yang begitu baik dan perhatian. Aku bahagia, dan kini aku tidak bertanya-tanya dibalik senyum kakak itu lagi.

Terimakasih, kini aku mengerti arti senyum itu selama ini. Aku menyayangimu kak, sangat menyayangimu~

- TAMAT -


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Wardana Kaneki - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -