Tugas PTIK

Posted by : Wardanakun.blogspot.com Kamis, 28 Agustus 2014

BINTANG KU
Inspired by @MelodyJKT48 / Melody Nurramdhani Laksani



Kesibukan yang luar biasa melebihi remaja seumurannya sudah terbiasa dia nikmati. Hidupnya adalah untuk para penggemar, dia menyukai sanjungan dan perjalanan hidupnya bukan karena uang tapi karena kepuasaan atas apa yang sudah dia dapatkan selama ini. Uang tidak perlu susah-susah untuk dicari, tidak perlu meminta pada orang tua lagi, sangat mandiri.

Waktu luang untuk sekedar tidur adalah quality time baginya. Senin sampai Minggu tetap sama, so busy

"Masih ada jadwal syuting setelah ini?" Tanya Andi pada manajernya. Fandi adalah teman yang sangat dia percayai sehingga semua schedule pementasan diserahkan pada Fandi untuk di manage
"Kita akan meluncur ke Indonesia dan mengunjungi stasiun TV, kamu juga akan memilih beberapa tawaran iklan, ada sekitar 20 sponsor yang ingin dibintangi olehmu tapi tidak semuanya menarik, jadi pilihlah yang menurutmu cocok"
Jawab Fandi menggeser layar iPad casing oranye miliknya
"Aku butuh refreshing segera. huft.." Andi mulai kewalahan dengan job yang banyak orang biasa inginkan.
"Ayo teman-teman, bereskan perlengkapan yang dibutuhkan termasuk baju dan make up untuk ke tempat selanjutnya" Perintah Fandi pada kru anggota Andi management
"Roger!"

Tiba lah mereka di depan gedung TV INDO, salah satu stasiun TV terkemuka di Indonesia. Lalu mereka masuk untuk menemui direktur TV Indonesia, membicarakan tentang reality show dan 'meet and great with andi' malam ini
"Apa kabar tuan Amir, sudah lama kita tak berjumpa." Fandi bersalaman dengan pria berambut klimis itu.
"Oh yeah, baik. silahkan duduk" Sang direktur begitu ramah, memberikan senyuman manis pada mereka
"Andi sudah menyetujui acara meet and great malam ini, bisa segera kita selesaikan?" Fandi mengambil air jus yang sudah disediakan diatas meja
"Bisa bisa. Tuan Andi silahkan tanda tangan disini, dan disini.." Amir memberikan selembar kertas yang berisi kontrak dan persetujuan bisnis pada Andi
"Okey." Andi membaca sebentar isi kontrak itu lalu meninggalkan tanda tangannya diatas materai
"Good. 15 Menit lagi kita akan mempersiapkan tempat, bersiap-siap saja sebelum pementasan. Acaranya LIVE jadi aku harap kamu bisa memberikan yang terbaik bagi fansmu di stage ataupun yang menonton di rumah" Amir segera berdiri, disusul oleh para kru Andi managemnet

"Sip" Andi mengangkat jari jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya

~
"Selamat Malam~ Kini kita sudah masuk ke acara paling menggelegar sejagad raya -huek- untuk para wanita. Saat ini dan pada detik ini sang pangeran pujaan sudah ada disampingkuuu!!! Kalian pasti merasa sesuatu kan?" Ayana, the host acara itu sangat antusias

"Okey, langsung saja ke topik. Halo Pak Andi.. Bagaimana kabarmu yang akhir-akhir ini sibuk setengah mati?" Ayana bersalaman dengan Andi, dia adalah presenter yang cukup lebay

"Cukup menguras tenaga namun semua ini adalah untuk para fans ku, aku sangat bahagia melihat senyuman mereka" jawab Andi dengan lembutnya

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriakan para penggemar yang ada disana

"Cukup, cukup, teriaknya nanti saja ya, ini baru opening" Ayana menenangkan sorak sorai wanita wanita disana, mereka lebih cocok sebagai suporter sepak bola? :p "Apakah tujuanmu sudah bisa kamu dapatkan, Pak Andi? Di berita kamu termasuk aktor sekaligus singer solo yang kaya raya se Indonesia." Ayana memegang microfon untuk Andi

"Yang aku cari bukanlah uang berlimpah, aku senang mencari tantangan dan kesibukan membuatku lebih menghargai kehidupan. Aku juga ingin sekali suatu saat nanti bisa berkeliling dunia atau Tur besar" jawabnya dengan tegas

"Wow, traveling sekaligus Tur besar itu sangat amazing... Apakah kamu sudah punya pacar?" Ayana bertanya hal yang cukup pribadi, namun ini adalah pertanyaan yang ditunggu-tunggu oleh Andi-lovers se Dunia

"Adakah yang mau denganku?" Andi tersenyum seringai, jail

"Aku mau.." "Aku sangat mauu.." Teriakan penggemar

"Kalau boleh daftar, aku minta formulirnya juga Pak Andi. huhu" Ayana menambahkan

"Hehe.." Andi tersenyum

1 Jam berlalu, semua pertanyaan sudah terjawab oleh Andi dan akhirnya acara itu telah selesai

"Yes! hari ini kerja yang bagus." Fandi bersorak di dalam mobil

"Terima kasih, Fandi, Angga, Ijul, Nina dan semuanya sudah membantuku" Andi menengok ke belakang -dia duduk di jok mobil depan-

"Sama-sama Pak. Ini sangat menyenangkan!" Ucap Nina

"Kamu lebih baik berisitrahat malam ini, karena besok masih banyak acara yang harus kamu hadiri" Saran Fandi, berkata sambil menyetir mobil

"Iya"
.
.
.

Andi turun dari mobil Fandi, berjalan menuju apartemennya sekitar 5 meter lagi.
Ada seorang wanita yang memanggil Andi.

"Permisi.." ucap Melody

"Ada apa? dan kamu siapa?" Tanya Andi. Di jalan sepi itu hanya ada lampu buram sehingga wajah mereka tidak begitu tampak. Andi segera mendekati wanita itu

"A-aku Melody. Apakah kamu Andi Sama?" Melody mungkin tidak pernah tahu bahwa orang yang ada di depan matanya adalah seorang artis terkenal

"Hn" Andi termenung sebentar melihat wanita berkerudung putih yang cantik dan manis itu. "Iya, kenapa?" Entah itu karena dia ngelantur atau ingin menjaili Melody, yang pasti Andi tau bahwa wanita itu tidak mengenalnya sebagai seorang artis

"Ah, syukurlah. Akhirnya ketemu juga." Melody memegang selembar foto di tangannya "aku tetanggamu. salam kenal" Melody tersenyum

Wanita ini begitu manis piker Andi. Jarang sekali ada seorang wanita yang kalem saat bersamanya, ya sudah kita ketahui bersama jika Andi begitu tampan, wajahnya meluluhkan banyak hati wanita. Namun Melody seperti mempunyai anti-luluh keganasan makhluk terindah di dunia ini

"Oh begitu" Andi mengintip gambar yang sedari tadi dipegang oleh Melody "Ternyata itu foto Nii-san" Ucap Andi dalam hati "Kalau begitu ayo kita segera ke dalam, cuacanya dingin sekali diluar" Ajak Andi

"I-iya.."

Melody adalah penghuni kamari nomor 303 di samping apartemen Andi yang bernomor kamar 304

Andi tidak begitu hafal dengan siapa saja disekelilingnya jika itu bukan partner kerja.
Di dalam kamar, Andi memikirkan satu hal yang masih membuatnya penasaran
"Apakah mungkin dia teman lama Kakak ?" Sambil menggosok gigi dan mendengar alunan musik, Andi berjoged ringan menikmati suasana

***

Pukul 06.00, suara bel berbunyi. Andi yang masih terlentang di kasurnya menghempas badannya untuk segera menuju pintu

"Fandi sangat rajin membangunkanku se pagi ini.. Hoaaam~" Andi lupa memakai baju atasannya.

Setelah pintu terbuka, Melody menjerit cukup keras melihat penampakan setengah telanjang seorang pria di hadapannya "Waaa..."

"e-ehh.." Andi kebingungan. Dia menarik lengan Melody dan masuk ke dalam kamar Andi

"Di-am" Andi membekam mulut Melody

"..." Melody mengangguk

"A-ada apa kamu mencariku?" Perlahan tangannya yang menutup mulut Melody ia lepaskan

"Ma.. maaf. Kenapa kamu hanya memakai handuk seperti itu? Kalau handuknya turun bisa bahaya, Seru Melody, melangkahkan kaki untuk lebih jauh dari tubuh Andi "A-aku hanya ingin memberimu tart ini. Aku punya banyak makanan manis"

Andi segera memakai kaos dan duduk di sofa "Oh, terima kasih tapi aku kurang suka yang manis-manis"

"Bukannya Kakak suka sweet-cake?" 
Melody merasa malu mendengar perkataan tadi

"Aku suka buah tomat" Tidak ada yang tahu tentang hal ini kecuali dirinya sendiri, namun dia begitu terbuka pada orang yang baru dia kenal malam tadi

"Benarkah? aku punya banyak tomat besar di kulkas. Kamu mau?"

"Boleh"

Melody segera keluar dari ruangan itu menuju kamarnya

"Wanita itu cukup aneh" Andi lanjut pergi ke kamar mandinya karena fajar menaik dan waktu mengharuskannya untuk segera kerja lagi

Pintu kamar Andi tidak dikunci, Melody menyusup ke dalam dan menaruh kotak kecil di meja dekat telepon.

Setelah andi selesai membersihkan tubuhnya, dia melihat benda imut itu dan mengambilnya. Di atas tutup kotak bekal tertulis 'Semoga ini bisa mengenyangkanmu' by Melody

Terlihat sekumpulan tomat berhiaskan mentimun, salad, nasi bulat kecil beserta potongan telur gulung berkesan meminta Andi supaya memakannya sampai habis

"Dia jago menghias bentou" Andi tersenyum, sepertinya kegirangan. Dia teringat pada Sang Ibu yang selalu memberinya bekal makanan saat kecil


"Fandi sepertinya aku menyukai seorang gadis sekarang" Di sela-sela pengambilan foto, Andi curhat pada managernya

"Memangnya dulu kamu suka sesama jenis?" Fandi terbahak-bahak

"Itu sih kamu yang maho" Menjitak kepala Fandi sampai menghasilkan benjolan sebesar balon

"Aw.. sakit." Fandi membalas Andi, tapi tidak kesampaian karena Fandi lebih kecil dari tinggi tubuh lawannya. "Aku penasaran siapa wanita yang bisa menaklukan Singa"
Andi mengereyit "Singa, maksudmu aku hewan? rawrrr" Dengan adegan tangan mencakar Andi terlihat mirip singa, memang -hehe- "Aku jatuh hati pada mangsaku"

"Oh yeah? Kenalin dong sama cewek itu" Fandi memohon, dia begitu penasaran. maklum selama ini Andi belum pernah curhat tentang beginian

"Ngga ah, nanti kamu malah suka. She's mine"

"Terserahlah..."

IT'S THE RIGHT TIME**

"Benarkah Pak Andi sudah punya gebetan?" Anak-anak gadis yang masih duduk di sekolah SMA berkumpul di kantin dan sibuk membicarakan gosip yang ada di majalah

"Pokoknya kalau aku bisa ketemu cewek yang merebut Pak Sasuke dariku akan ku cabik-cabik wajahnya dan ku tendang giginya supaya muruluk" (muruluk = berjatuhan :p) Ucap gadis berambut panjang dan merah membara
"Sadis banget sih kamu.. Mungkin ini waktunya Pak Andi bertemu dengan jodohnya"

Haruka begitu bijaksana menceramahi teman-temannya yang more crazy than her


Ternyata berita itu sudah menyebar luas, di setiap acara Gossip di Televisi, rata-rata mereka membicarakan tentang wanita pujaan Andi yang masih misterius

Di luar apartemen banyak wartawan sedang menunggu, bahkan dari kemarin. Ada yang sampai membawa tenda dan menginap di jalanan. Polisi sudah menyuruh mereka untuk pulang namun berita panas yang gantung itu membuat mereka bersiteguh untuk menguak misteri

Andi ingin melakukan jumpa fans, niatnya untuk meredam gosip tentang dirinya dan kekasihnya yang sekarang.

Tepat pukul 5 sore, Melody dibawa secara paksa oleh Andi.
"Kamu akan membawaku kemana? katanya di luar masih banyak wartawan. Reputasi bintangmu akan menurun, Pak" Melody sedikit menolak namun Andi tetap memaksanya untuk pergi

PS: Pada awalnya Melody mengira bahwa Andi adalah Kakaknya karena wajah mereka mirip. Ayah Melody menyuruhnya untuk pergi menemuiKakak, katanya sih hanya untuk berkenalan. Setelah Andi  memberitahu yang sebenarnya bahwa dia bukanlah Kakak melainkan adiknya - Andu- jadilah sekarang mereka berpacaran. Melody memang suka pada Andi sebelum tahu bahwa dia adalah aktor terkenal

"Pak Andi, apakah benar kabar burung yang selama ini menyebar bahwa kamu sudah memiliki tunangan?" Tanya salah satu reporter. Cahaya lampu begitu banyak disana, mengambil foto Andi sesering mungkin

"Bukan tunangan tapi masih pacaran" jawab Andi, singkat
"Sejak kapan kalian memiliki hubungan?"
"Sudah beberapa tahun yang lalu. Awalnya aku ingin menutupi hubungan serius ini tapi terasa jenuh juga kalau tidak dibagikan, maaf ya para fansku. Aku tetap mencintai kalian" Andi menaikkan nada suaranya
"Owwh, he's so gentleman~~ perfect!" Ucap salah satu penggemar Andi
"Lalu siapakah wanita yang selama ini kamu sembunyikan?" Reporter itu begitu serius menulis setiap kata yang Andi ucapkan
"Aku membawanya sekarang." Andi bangun dari kursinya dan dia memegang tangan wanitanya
Setiap orang disana sangat terkejut. ternyata wanita berkerudung pelangi itu adalah wanita yang sangat dicintai oleh Andi
Setiap kamera tidak melewatkan aksi memfoto mereka.
"Di-dia sangat manis" Kata fandi yang duduk di dekat Andi
"Ini adalah Melody, pacarku" Andi mencium wanitanya di depan semua orang. Itu sangat sangat memberikan surprise buruk dan bahagia bagi para Andi Lovers
Melody yang kaget hanya bisa memejamkan matanya dan membiarkan Andi menyentuh bibir mungilnya
"Aku tegaskan bahwa sekarang dan nanti aku akan tetap bersama Melody" Kata Andi dengan wajah dingin namun begitu serius
Tepuk tangan dan kegembiraan menyertai 2 insan yang begitu terlihat bahagia

Keesokan harinya, Melody menerima panggilan dari ayahnya.

"Melody, minggu depan datanglah ke rumah" Pembicaraan lewat telepon

"Ada masalah apa ayah?" Melody bertanyaa, risau

"Datang saja. Frieska dan Ibumu juga sudah berkumpul"

"Ba-baik ayah"

Tut..tut..tut.. suara telepon teputus

Di kediaman Laksani, Ibunya melihat berita di televisi bahwa Melody sudah memiliki hubungan spesial dengan seorang pria. Dia sangat mengkhawatirkan Melody tidak bisa menerima keputusan ayahnya

"Kamu sudah kami jodohkan dengan Angga. Ayah menyuruhmu untuk ke Jakarta bukan karena tidak ada tujuan, ayah ingin kamu mengenalnya sebelum pernikahan"
Pemberitahuan mendadak yang seharusnya membuat Melody bahagia malah memberi tekanan besar di benaknya

"Kapan kamu mengenal Andi? Ayah tidak pernah menyuruhmu untuk mengenal pria lain" Ucap ayahnya begitu ketus

"A-ayah, aku mencintai Andi. sepertinya aku tidak bisa menikah dengan Angga" Bukannya menjawab pertanyaan malah memberikan jawaban yang tidak ingin di dengar oleh ayahnya

"Kamu ini! Putuskan dia, besok kamu harus mengikuti akad nikah bersama Angga"
Ayahnya menggedor meja karena marah

"Tenang ayah.." Ibu Melody mencoba menenangkan suaminya "Kamu jangan membantah perintah orang tua ya, sayang" Membujuk Melody supaya semuanya segera selesai
Melody menangis dan berlari ke kamarnya..

"Andi, Maaf" Melody tidak menyesali pertemuannya dengan Andi, tapi semua ini diluar dugaan.

~~~~~~~~
"Saya terima nikahnya Melody  bin Laksani dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai" Kata-katanya begitu mantap dan lancar

"Sah?" Tanya sang penghulu

"Saaaah".. jawaban orang-orang yang menghadiri pesta pernikahan Angga dan Melody

Fandi sangat sulit memberitahukan kabar buruk pada temannya, Andi. Malam itu Fandi sengaja mengajak Andi ke tempat karoke supaya lebih rileks. Fandi yang mendengar kabar pernikahan Melody dengan kakak Andi pertama kali dari Seto.

"Andi, kamu masih berhubungan dengan Melody?" Fandi berbasa-basi

"Masih. kenapa? Tapi seminggu ini dia ngga ngasih kabar." Jawab Andi sambil melanjutkan memakan kacang

"Sebaiknya kamu melupakan dia. Dia sudah menjadi milik orang lain"

Andi yang mendengar kata itu refleks mendaratkan pukulan pada wajah Fandi "Jaga bicaramu!"

Fandi terpental ke dekat pintu
 BRUAAAK

"A-aku hanya tidak mau kamu sakit hati" dari sudut bibirnya mengalir darah sedikit, dia mencoba bangun dan mendekati Andi lagi "Melody sudah menikah dengan Angga kemarin. Dia dijodohkan oleh ayahnya dan ayahmu"

"Tidak mungkin. Kamu pasti berbohong kan?" Andi belum bisa percaya hal yang Fandi beritahukan

Fandi memberikan kertas undangan yang bertuliskan Wedding Angga Aliando & Melody Laksani yang terlihat mewah dengan gambar-gambar pra wedding mereka di dalamnya

"Kenapa? kenapa ini terjadi?" Andi sakit hati, sangat marah. Dia berlari keluar gedung
"Meloddy,.." Andi berjalan di tepi trotoar dengan air mata bercucuran di pipinya. Cara berjalannya sudah tidak karuan, keleyengan seperti orang mabuk

Di lampu merah, dia akan menyebrangi jalan tanpa melihat tanda lampu saat itu.

BUKKKKK

Merci hitam menabrak tubuh lemah Andi. Dia terlempar 10 meter dari tempat awalnya dan kepala Andi menghantam aspal. Darah mengalir seakan kepala dia tak bertulang.

"Melody, Melody, Melody.." Kata-kata terakhir yang andi ucapkan dari mulutnya.

THE END

Ditunggu saran dan Kritikannya J Thanks for read

Cerita ini hanyalah fiktif belaka .

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Wardana Kaneki - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -